Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, mengutuk keras dan menyesalkan pembunuhan anak perempuan berusia sekitar 11 tahun, di Swapen Perkebunan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada Kamis (1/3), yang diduga juga korban pemerkosaan.

“Saya seorang Ibu Papua. Saya sakit mendengar terus menerus ada anak di Papua yang harus meregang nyawa karena mengalami kekerasan seksual. Saya kutuk keras kejadian ini,” kata Yembise melalui press release yang diterima papuakini.co, Jumat (2/3).

Informasi yang diperoleh Kementerian PPPA dari Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi mengindikasikan kuat dugaan korban mengalami kekerasan fisik dan seksual sebelumnya, sebab hasil visum menyatakan ada luka di kepala yang diduga dipukul menggunakan batu, dan luka pada alat vital. Dan saat ini, polisi telah mengantongi nama tersangka dan sedang dalam tahap pencarian.

“Saya mengapresiasi kinerja kepolisian yang bergerak cepat mengusut kasus ini. Kementerian PPPA siap membantu jika diperlukan dalam hal pendampingan ataupun pengawalan penyelesaian kasus. Hendaknya pelaku diberikan sanksi seberat-beratnya. Kebiri saja!” tegasnya.

Untuk menghentikan kekerasan terhadap anak, Kementerian PPPA menghimbau agar semua masyarakat terlibat dan bekerjasama untuk melindungi setiap anak.

Berbagai upaya perlu dilakukan seperti memberi pemahaman mengenai seksualitas dini anak, terhadap apa yang boleh dan tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain.

Setiap orangtua juga harus mampu menjalin komunikasi yang penuh kasih sayang dengan anaknya, sehingga bila terjadi masalah terhadap anak, orangtua tahu lebih dulu.

“Seluruh masyarakat, terutama komunitas yang paling kecil, yaitu keluarga, harus memiliki sensitivitas terhadap anak. Apabila ada potensi kekerasan terhadap anak di sekitar kita, kita harus bergerak bersama untuk melindungi anak, karena setiap anak harus dilindungi,” tandasnya.(jjm)