Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat, Basar Manulang.

Minimnya tenaga Polisi Hutan (Polhut) di Papua Barat berdampak pada banyaknya aksi pembalakan liar yang sulit teratasidi hutan konservasi seluas lebih dari 1.752.000 hektar.

“Untuk pengawasan khusus, oleh undang-undang, kami di Balai Besar diberikan kepercayaan mengelola area seluas 1.752.000 hektar lebih hutan di Papua Barat, sementara tenaga Polhut hanya 96 orang,” ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat, Basar Manulang, Selasa (30/1).

“Sekarang kami berdayakan Masyarakat Mitra Polhut untuk berpatroli. Itu yang bisa kami lakukan untuk siasati minimnya tenaga Polhut,” jelasnya.

 Salah satu hutan konservasi di kilometer 14 Kota Sorong.

Salah satu hutan konservasi di kilometer 14 Kota Sorong.

Dia lalu mengatakan maraknya pembalakan liar di Papua Barat, akibat masyarakat sering dimanfaatkan oleh pemodal oportunis yang hanya memikirkan keuntungan semata, tanpa memikirkan pemanfaatan hutan yang sebenarnya.

“Bulan Desember lalu kami telah melakukan deklarasi pemberantasan pembalakan hutan bersama Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari dan Danlantamal XIV Sorong,” ungkapnya.

Dia berharap media massa di Papua Barat dapat membantu menyuarakan kelestarian hutan dan mencegah pembalakan hutan dari para mafia kayu.(wil)

Click here to preview your posts with PRO themes ››