Jemaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci diharapkan mampu menghadirkan pengaruh positif dalam keluarga maupun dalam kehidupan sosial.

“Menjadi haji yang mabrur jangan hanya sekedar status, tetapi harus diwujudnyatakan dengan perubahan perilaku dan sikap hidup,” ujar Wakil Bupati Teluk Wondama Paulus Yulius Indubri.

Ini dilontarkannya dalam acara penerimaan jemaah haji Kabupaten Teluk Wondama musim haji 1438 H, di aula Kantor Kementerian Agama di Rasiei, Selasa (26/9).

“Harus ada makna yang besar yang dibawa pulang yang berguna untuk banyak orang,” ingat Indubri.

Jemaah haji Teluk Wondama untuk musim haji 1438 H sebanyak 19 orang, terdiri atas 10 perempuan dan 9 laki-laki. Rombongan jemaah haji Wondama tergabung dalam kelompok terbang 17 Papua Barat, yang berangkat ke Tanah Suci pada 10 Agustus lalu melalui embarkasi Makasar. Mereka tiba kembali di Makasar pada 20 September lalu.

“Kita bersyukur karena semua jemaah haji asal Teluk Wondama pulang dalam keadaan sehat walfiat,” kata Ketua Panitia Penerimaan Haji, Suci Dwihandayani.

Terkait itu, Wabup menegaskan Pemkab akan berupaya agar kuota jemaah haji Teluk Wondama bisa terus meningkat setiap tahun.

“Untuk musim haji tahun ini, 6 dari 19 jemaah menunaikan rukun Islam ke-5 dengan biaya ditanggung Pemkab Wondama. Ke depan kita upayakan jumlahnya bisa terus bertambah terutama yang benar-benar tidak mampu (secara ekonomi) akan jadi perhatian Pemkab,” tandasnya.(asa)