Pembangunan pariwisata di Provinsi Papua Barat harus aman, ramah dan berkualitas. Karena itu sangat penting untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata.

Hal ini dikatakan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, melalui Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan, Dr. Nico Tike, dalam Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Masyarakat di Auditorium PKK Provinsi Papua Barat, Arfai, Manokwari, Selasa (19/9).

Menurut Nico, SDM kepariwisataan di Provinsi Papua Barat masih sangat rendah, baik di tingkat aparatur, pengusaha dan masyarakat.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat terus berupaya meningkatkan SDM kepariwisataan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan dasar kepariwisataan, sosialisasi Sadar Wisata, dan Sapta Pesona yang berkesinambungan.

Pemerintah juga mendukung melalui berbagai regulasi dan kebijakan, termasuk anggaran, untuk membentuk SDM pariwisata yang berkualitas dan ramah pada wisatawan.

“Papua Barat ini unik dengan hadirnya Raja Ampat dan Pegunungan Arfak,” tuturnya.

Peserta pelatihan pariwisata foto bareng.

Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum SDM Pariwisata, Drs. Muhammad Yusuf Saharuna, M.Pd menambahkan, bahwa keberhasilan pariwisata harus menjadi keberhasilan masyarakat secara keseluruhan.

“Pariwisata harus bisa dinikmati dan mensejahterakan setiap masyarakat, bukan hanya kalangan tertentu,” ungkapnya.

Dengan demikian, melengkapi itu semua, Ketua Panitia, Kabid Pariwisata, Yakobus Basongan, S.Sos menyatakan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dasar tentang kepariwisataan, memaksimalkan pelayanan dalam melayani wisatawan mancanegara dan nusantara, meningkatkan pengetahuan tentang Sapta Pesona, dan pelayanan prima dalam mendukung kepariwisataan di Papua Barat.

Pantauan papuakini.co peserta yang diundang mewakili guru dan siswa, masyarakat kampung di Kabupaten Manokwari, LSM/organisasi/komunitas, sanggar tari/art shop, akademisi, maskapai penerbangan, pijat/refleksi dan asosiasi.(jjm)