Video berisi seorang ibu yang menampar personel keamanan penerbangan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado viral di dunia maya. Kekisruhan bermula karena ibu tersebut menolak melepas jam tangannya untuk dimasukan ke dalam mesin pemindai.

Sikap arogan yang terekam video itu kemudian dikritik oleh netizen. Mereka mengaku tak habis pikir mengapa harus menampar petugas bandara jika tidak berkenan dengan aturan yang ada.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=NPy5TZ5rNeo[/embedyt]

Terlebih, dia juga mengklaim merupakan istri seorang pejabat.

Lalu, siapa sebenarnya perempuan yang menampar petugas bandara itu? Menurut informasi yang diperoleh Rappler, perempuan itu bernama Joice Warouw, istri Brigjen Sumampouw. Suaminya diketahui tengah berdinas di Mabes Polri.

Ketika dikonfirmasi, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Setyo Wasisto, tidak membantahnya.

“Benar itu memang istri dari Pak Sumampouw yang kini tengah berdinas di Lemhanas,” kata Setyo ketika dihubungi melalui telepon.

Menurut Setyo apa yang dilakukan Joice tidak menyangkut institusi Polri, kendati suaminya bekerja di sana.

“Itu kan merupakan perbuatan individu yang ditanggung secara pribadi,” katanya.

Dia menjelaskan pasca kejadian penamparan itu, keduanya saling membuat laporan di kepolisian di bandara. Jika pihak petugas bandara melaporkan telah menjadi korban tindak kekerasan, maka Joice mengaku telah mendapat perbuatan tidak menyenangkan.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, Israwadi, membenarkan hal tersebut. Usai terjadi insiden penamparan, Joice langsung dibawa ke kantor polisi.

“Sejak kejadian, yang bersangkutan langsung kami isolir dan laporannya lansung diproses oleh polsek bandara,” ujar Israwadi yang dihubungi Rappler melalui telepon.

Menurut Israwadi sulit jika kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Sebab, apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut sudah tergolong tindak kekerasan dan masuk ke dalam ranah pidana.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Dia mengatakan Joice tiba di Bandara Sam Ratulangi bersama anaknya untuk bisa terbang dengan menggunakan maskapai Batik Air menuju ke Jakarta. Suaminya tidak terlihat mendampingi.

HARUS TAATI ATURAN

Sementara, dalam keterangan tertulis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyayangkan peristiwa itu bisa terjadi. Dia berharap melalui kejadian yang berlangsung pagi tadi dapat menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan.

“Ke depannya, kepada penumpang agar bisa kooperatif dan mengikuti arahan petugas, seperti memasukan seluruh barang bawaan ke dalam mesin pemindai x-ray termasuk jam tangan, ponsel, melepas ikat pinggang dan jaket. Jika diperlukan, petugas avsec memiliki hak untuk memeriksa penumpang lebih detail,” kata Budi pada malam ini.

Budi pun memastikan kasus tersebut tidak akan menguap dan akan tetap diproses di ranah hukum.(***)