SORONG — Ini pertanyaan Pangdam XVIII/ Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau pada para pasangan calon Pilkada serentak: “Kita tak mau dicap merah kan?”
Jawabannya sudah bisa ditebak. “Tidak,” jawab para calon gubernur/wakil gubernur, walikota/wakil walikota, bupati/wakil bupati, dalam silaturahmi dengan Kapolda Papua Barat, di Swiss Belhotel Sorong, Sabtu (11/2) sore.
Pertanyaan Pangdam ini terkait predikat paling rawannya Pilkada serentak Papua Barat di Indonesia.
“Saya secara pribadi tak terima predikat merah itu. Tapi ya sudahlah, kita buktikan saja bersama bahwa Predikat itu keliru. Semua itu bisa kita wujudkan dengan kesungguhan dan ketulusan kita semua,” tegas Pangdam dalam kegiatannyang turut dihadiri Pejabat Gubernur Papua Barat Drs Eko Subowo MBA itu.
Pangdam juga mengingatkan jangan sampai memberi ‘undangan resmi’ pada Kepolisian dan TNI untuk hadir di daerah.
“Di Wamena kepala suku tanya kepada saya kenapa bawa banyak tentara. Saya jawab kami datang karena diundang resmi. Undangannya itu berupa penembakan ojek oleh orang tak dikenal,” tutur Pangdam, lalu menegaskan kepemilikan senjata api diatur UU.(dixie)