MANOKWARI — Sekira 20 an mahasiswa/mahasiswi jurusan antropologi Universitas Papua (Unipa) menyegel Fakultas Sastra, Senin (16/1).

Aksi ini berlatarbelakang kekesalan dan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan ketua jurusan. Yang bersangkutan dinilai sering tidak berada di tempat tugas dalam waktu yang cukup lama.

Koordinator lapangan, Wilson Wader mengatakan, sikap ketua jurusan itu sangat merugikan mahasiswa antropologi yang sedang menyiapkan ujian skripsi.

“Kami pertanyakan kapan ujian, ketua jurusan hanya membalas via SMS bahwa, mahasiswa antropologi diwisuda bulan Agustus. Alasannya, waktu sudah mepet,” ujarnya.

Kata Wilson, seharusnya sebagai ketua jurusan, yang bersangkutan harus selalu ada di tepat tugas. “Menghadapi ujian skripsi, mahasiswa butuh konsultasi serta melengkapi administrasi,” tutur dia.

Menurut Wilson, aksi ini menjadi opsi terakhir menyikapi sikap ketua jurusan, agar ada perhatian dari fakultas dan pihak universitas.

Dalam aksi ini, mahasiswa juga mengemukakan tiga tuntutan. Pertama, ketua jurusan, Ingurah Suryawan harus mundur dari jabatan sebagai ketua jurusan.

Kedua, mendesak akreditasi program studi jurusan antropologi sebelum bulan Februari mendatang. Ketiga, mendesak mahasiswa angkatan pertama harus diwisudakan pada Februari mendatang.

Pantauan papuakini.co, puluhan mahasiswa menyegel pintu masuk fakultas dengan menggunakan kayu buah serta membakar dua ban bekas di dekat pintu masuk serta menempelkan sejumlah phamflet bernada protes.

Aksi ini juga diikuti pembacaan tuntutan oleh koordinator lapangan diikuti dengan penyerahan kepada pihak fakultas yang diterima wakil ketua dekan satu, Leon Agusta.

Informasi yang dihimpun, aksi penyegelan ini dilakukan sejak pukul 05.00 WIT. Situasi ini sempat melumpuhkan aktivitas di fakultas sastra. Setelah ada kesepakatan, sekira pukul 11.45 WIT, segel dibuka dan aktivitas kembali normal. (***)