Kadis Dikpora Manokwari, Drs. Barnabas Dowansiba, M.Pd

MANOKWARI – Para guru dan kepala sekolah (kepsek) diingatkan untuk benar-benar melaksanakan tugas mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Jangan ada kongkalikong. Kita pangkas,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Manokwari, Drs. Barnabas Dowansiba, MPd, pada pekerja pers, Senin (9/1).

Hal ini dilontarkannya terkait kemungkinan terjadinya main mata antara oknum kepala sekolah dengan oknum guru terhadap jam mengajar mereka, yang berhubungan dengan uang lauk pauk para guru.

[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=vz7T08M4ZaM[/embedyt]

“Jangan walau jarang masuk, jarang mengajar, lalu, karena ada main belakang, lalu dinyatakan masuk terus. Sebelum virus ini menyebar, kita pangkas,” ulangnya.

“Tidak adil kan kalau mereka yang rajin dapat sama dengan yang tidak rajin. Takutnya, yang rajin nanti ikut tidak rajin, karena toh rajin dan tak rajin menerima uang lauk pauk dalam jumlah sama,” terangnya usai pembukaan Pelatihan, Seminar, dan Lokakarya Ilmiah tentang Berbagai Isu Pendidikan, di Hotel Oriestom.

Pengawasan terhadap kehadiran dan jam mengajar para guru itu merupakan salah satu hal yang akan diwujudkan dalam kegiatan tersebut.

Pemkab Manokwari, melalui Dinas Dikpora, akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan para kepala kampung dan kepala distrik terkait pengawasan kinerja para guru itu.

Nantinya, kepala kampung dan kepala distrik melaporkan pada Dinas Dikpora soal kehadiran dan jam mengajar tersebut. Uang lauk pauk para guru akan disesuaikan dengan kehadiran dan jam mengajar tersebut.

“Jadi, misalnya dalam satu bulan ada 26 hari mengajar, lalu guru cuma hadir 20 hari. Maka uang lauk pauknya hanya dihitung 20 hari. Sisa uang lauk pauk enam hari dikembalikan ke kas daerah,” jelasnya.

Sementara itu, kegiatan ini rencananya akan digelar untuk tingat SMP, sedangkan tahun depan SD. “Ingat, pendidikan itu adalah tanggungjawab bersama sekolah, pemerintah, dan masyarakat,” tandasnya.(***)